Sketsa Gambar Teknik
Gambar
skesta merupakan gambar ide awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke
dalam gambar disain. Merangkum aspek-aspek disain gambar awal yang memerlukan
olahan lebih lanjut. Gambar
sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) maupun orang lain. Menggambar sketsa pada dasarnya adalah menarik garis dengan
tangan bebas, tanpa dibantu mistar atau penggaris.
Dengan demikian kualitas garis harus
diperhatikan sesuai dengan karakter dan jenis gambar yang akan disajikan.
Kualitas garis yang
dibuat oleh pinsil akan ditentukan oleh tingkat kehitaman (ketebalan) garis dan
lebar garis.
Pada
gambar sketsa, semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas dan harus
mempunyai kaitan yang logis dengan garis lainnya dari awal sampai akhir. Bila
dua garis membentuk sudut atau perpotongan, kedua ujungnya harus bertemu, tidak
boleh kurang atau lebih.
Langkah-langkah
untuk membuat garis lurus vertical maupun horizontal dalam gambar sketsa,
sebagai berikut. Tandai titik awal dan
titik akhir.
Buat
beberapa gerakan percobaan antara kedua titik tersebut untuk menyesuaikan mata
dan tangan dengan garis yang akan dibuat.
Buat sketsa garis
yang sangat tipis. Mulai dari titik awal sampai titik akhir. Tujukan mata ke
titik akhir.
Buat garis
sketsa jadi dengan menghitamkan garis percobaan yang tipis tadi. Pada saat ini
mata ditujukan pada ujung pensil digaris percobaan.
Apabila
ingin membuat garis lengkung yang bertemu dengan garis lurus, mulai dari ujung
garis lengkung tadi, untuk menghindari titik pertemuan yang tidak tepat.
Dalam membuat gambar
sketsa kamu perlu mengikuti urutan-urutan berikut ini.
Membuat
kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal maupun
lengkung secara tipis-tipis. Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis
kerangka kotak/kubus dalam keadaan tipis.
Menebalkan
garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis
garis yang diinginkan.
Dalam menggambar sketsa teknik kamu akan
belajar menggambar dengan arah pandang isometris. Biasanya gambar dengan
pandangan secara isometris dilihat pada posisi miring sehingga arah pandangan
yang kelihatan bisa terlihat dari beberapa bidang yaitu bidang atas, bidang
depan, dan bidang samping atau biasa disebut pandangan depan,
pandangan atas, dan
pandangan samping.
Prinsip dasar
menggambar sketsa proyeksi isometris (proyeksi miring) adalah sebagai berikut.
Semua
garis vertikal tetap kelihatan vertikal. Semua garis horizontal tetap kelihatan
horizontal.
Semua
garis yang sejajar sumbu X, Y, Z dapat digambarkan berdasarkan skala atau
proporsi tertentu. Dalam proyeksi isometric ketiga permukaan yang tampak
mendapat perhatian yang sama.
Pada
proyeksi miring tampak sebuah bidang vertikal tetap sejajar dengan permukaan
bidang gambar dan terlihat seperti keadaan sebenarnya.
Di
bawah ini contoh arah pandangan isometris (proyeksi miring) yang terlihat
beberapa sudut pandangannya. Untuk dapat menggambar sebuah benda dengan
proyeksi miring (isometris) ada beberapa ketentuan.
Sebuah garis vertikal
akan tetap vertikal.
Semua garis yang
miring ke bawah membentuk sudut 30 derajat terhadap horizontal atau cakrawala.
Semua garis digambar sesuai dengan ukuran sebenarnya atau pada skala yang sama.
Sisi
yang tidak tampak digambar dengan garis putus-putus, sedangkan sisi yang nampak
digambar dengan garis yang utuh.
Ketebalan garis utuh
digambar dua kali ketebalan garis putus-putus.
Sisi yang tidak tampak dapat juga digambar dengan garis
tipis dengan ketebalan kira-ki
Dalam mempelajari materi
pengetahuan dasar teknologi banyak menggunakan alat gambar untuk membuat suatu
benda.
Dengan gambar biasanya akan semakin mudah dijelaskan dan dimengerti daripada hanya kata-kata, sehingga
keberhasilan pembuatan benda kerja lebih baik. Dalam
teknik, gambar yang digunakan untuk membuat suatu benda disebut gambar teknik
atau gambar kerja. Pada gambar tersebut diperlihatkan ukuran sebagai petunjuk
besaran dari
benda yang akan
dibuat.
Gambar
Teknik secara harfiah berasal dari kata : GAMBAR – Suatu alat “ komunikasi
visuil “
TEKNIK – METODE :
Cara kerja bersistim, atau cara sistimatis dalam mengerjakan sesuatu
GAMBAR
TEKNIK Adalah metode komunikasi secara visual dalam menyampaikan informasi
hasil rancangan suatu produk secara :
KOMUNIKATIF
( mudah dimengerti ) NORMATIF ( sesuai aturan ) AKURAT ( presisi-tepat
teknisnya) TERUKUR ( memiliki skala ) EFEKTIF ( tepat guna )
PERALATAN GAMBAR
Walaupun keterampilan
tangan dan kemampuan sendiri yang akan menentukan hasil gambarnya, tetapi
kualitas
peralatan
dan bahan-bahan yang digunakan ikut membantu proses penggambaran. Dengan demikian dapat menjadikan pengalaman yang menyenangkan bagi kamu dan
akhirnya kamu akan lebih mudah untuk mencapai hasil gambar yang berkualitas.
Kualitas gambar yang
disajikan tergantung pada beberapa hal di bawah ini.
Media
Gambar : kertas gambar macamnya (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang,
kertas roti, kertas kalkir) Alat gambar manual : pensil, rapido
Alat gambar digital :
computer dengan program Computer Aided design (CAD)
Alat
bantu gambar : meja gambar, mesin gambar, mistar gambar segita, jangka, busur
derajat, mal, sablon, dan penghapus.
Untuk menggambar
teknik diperlukan berbagai macam peralatan seperti di bawah ini.
KERTAS GAMBAR
Ketas
gambar yang digunakan untuk penyajian gambar teknik telah mempunyai ukuran yang
sudah distandarkan. Ukuran yang banyak di gunakan adalah seri A. Ukuran ini
mempunyai standar yang dinyatakan dengan angka nol di belakang huruf A (A0).
Ukuran standar kertas
gambar
No
Seri Ukuran
1
A0
841 mm x 1189
mm
2
A1
594 mm x 841
mm
3
A2
420 mm x 594
mm
4
A3
297 mm x 420
mm
5
A4
210 mm x 297
mm
Semua
ukuran kertas sudah proporsional sehingga memudahkan pengerjaan pengecilan dan
pembesaran gambar. Lembar tersebut akan dengan mudah dilipat guna penyusunan
dokumen dan pencariannya kembali. Ukuran yang lebih kecil relatif lebih mudah
dilipat dan disimpan baik di kantor maupun di lapangan. Usahakan untuk melipat
lembar kertas sekecil mungkin sehingga memudahkan penyusunan dan pencariannya
(pemeriksaannya).
Untuk mendapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil dapat dilakukan dengan membagi luas seri A0,
menjadi ukuran seri A
yang lebih kecil.
PENSIL GAMBAR
Ketika
kamu menggambar tidak boleh sembarangan dalam menggunakan pensil. Apabila
pensil yang digunakan terlalu lunak akan menghasilkan garis tebal dan terlalu
hitam sehingga tidak baik untuk menggambar. Sangat dianjurkan pensil yang kamu
pakai tidak terlalu lunak, tidak cepat putus, dan dapat menghasilkan garis
tipis. Ujung pensil harus tajam sehingga disarankan menggunakan pensil H, HB atau 2B.
PENGHAPUS PENSIL
Penghapus yang kamu
gunakan untuk menggambar harus lunak dan bersih.
MISTAR UKUR
Cara
pemakaian mistar ukur agar mendapatkan hasil pengukuran atau penggarisan yang
tepat adalah posisi strip-strip ukuran pada
MEJA GAMBAR
Kertas
gambar dijepit di atas papan gambar dengan jepit yang tersedia pada papan
tersebut. Pada bagian samping kiri dan bawah papan tersedia hantaran yang dapat
digunakan untuk menggerakan dan memindahkan penggaris tanpa mistar harus rapat
dengan kertas gambar harus mengubah posisi kertas.
MISTAR SEGITIGA
Mistar
segi tiga digunakan untuk menggambar garis-garis vertikal, garis-garis dengan
sudut 30, 45 dan 60 derajat, dan untuk menggambar arsiran.
GARIS
Simbol
dasar dari semua gambar adalah garis. Garis menentukan batas-batas ruang,
membentuk isi,menghasilkan susunan dan menghubungkan
bentuk abjad dan angka. Garis kerja dalam gambar rencana dan potongan harus
tajam dan padat, dengan lebar yang sama dan nilai yang tetap. Ada lima jenis
garis dasar : titik-titik, garis pendek, garis panjang, garis ekstra panjang
dan garis menerus. Macam-macam garis adalah sebagai berikut.
Garis Tebal
Garis tebal disebut juga garis gambar. Kegunaannya, mengambar apa
yang terlihat, dan apa yang tampak.
Garis tepi atau garis batas suatu gambar.
Garis Tipis
(1/4 tebal dari garis
gambar)
Kegunaannya, sebagai
penolong atau garis untuk ukuran.
Garis Putus-putus
Singkat
Kegunaannya
adalah untuk menggambarkan bagian yang akan dibuang, dibongkar, atau
menggambarkan bagian yang akan diperluas.
Garis
Putus-titik/Sumbu
(1/3 tebal dari garis
gambar)
Kegunaannya
sebagai garis sumbu, penunjuk tempat penampang, batas lukisan bila sebagian
benda yang dilukis dihilangkan.
Garis
Titik-titik/Putus-putus
Kegunaannya
adalah untuk menggambarkan bagian yang tidak dapat dilihat, karena letaknya
dibelakang pandangan/tampak.
PROYEKSI SIKU-SIKU
- Dalam proyeksi
siku-siku akan dijelaskan arah pandang terhadap benda.
- Umumnya gambar
proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu :
- Pandangan Atas (PA)
adalah tampak benda bila dilihat dari atas
- Pandangan Bawah
(PB) adalah bila tampak benda dilihat dari bawah
- Pandangan Samping
Kanan (PSKA) adalah tampak benda bila dilihat dari sisi kanan
-
Pandangan Samping Kiri (PSKI) adalah
tampak benda bila dilihat dari sisi kiri
- Pandangan Belakang
(PB) bila tampak benda dilihat dari belakang
- Pandangan Depan
(PD) adalah tampak benda bila dilihat dari depan
- Agar
suatu benda terlihat jelas, dapat
dilihat dari 3 sudut pandang yaitu dari arah depan, atas dan samping kanan
0 komentar:
Posting Komentar