BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi
internasional yang beranggotakan negara-negara berdaulat yang bertujuan
menghindar menghindari perang dunia dan mala petaka kemanusiaan akibat perang.
Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada tanggal 26 Juni 1945.
Dan Piagam PBB mulai beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945. Seperti Liga
Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamain dan keamanan
internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan
kolektif, mencegah ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial
ekonomi internasional dan hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi
negara-negara yang cinta damai untuk mendukung penyelesaian sengketa secara damai.
1.2. Tujuan
Tujuan dari
tugas akhir ini adalah:
- Mengetahui
sejarah berdirinya PBB.
- Mengetahui
azaz dan tujuan berdirinya PBB.
- Mengetahui
keanggotaan PBB.
- Mengetahui
susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.
- Dan
lainnya.
1.3. Manfaat
Dengan didapatkannya tujuan dari tugas makalah ini maka diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara
keseluruhan.
BAB II
ISI
2.1.Sejarah Berdirinya PBB
Menurut catatan sejarah, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan
dipelopori oleh lima negara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia,
dan Republik Rakyat Cina. Sejarah
Berdirinya PBB dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita untuk menciptakan
perdamaian diantara negara-negara di dunia setelah sebelumnya mengalami dua
peperangan besar. Perang dunia I yang berlangsung antara tahun 1914-1918, dan
perang dunia II yang terjadi antara tahun 1939-1945.
Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin
Delano Roosevelt, mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Winston
Churcill. Pertemuan yang berlangsung di atas kapal Augusta yang berlayar di
Samudera Atlantik ini membahas tentang perdamaian dunia dan rencana untuk
menghindarkan korban yang lebih banyak lagi akibat peperangan. Dalam pertemuan
ini lahirlah sebuah kesepakatan yang disebut dengan Piagam Atlantik.
ISI PIAGAM ATLANTIK :
1.
Setiap bangsa tidak dibenarkan untuk
melakukan perluasan wilayah.
2.
Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya
sendiri.
3.
Setiap bangsa berhak ikut serta
dalam perdagangan internasional.
4.
Menciptakan perdamaian dunia agar
setiap bangsa dapat hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.
Isi dari
Piagam Atlantik tersebut langsung mendapatkan respon positif dari beberapa
negara di dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya sebuah konferensi di
kota Washington, Amerika Serikat pada tanggal 1 Januari 1942 yang dihadiri oleh
26 negara yang menyetujui isi piagam atlantik ini.
Pada awal Agustus 1944 diadakan lagi sebuah konferensi di sebuah gedung bernama Dumbarton Oaks di kota Washington, Amerika serikat. Konferensi tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya, dan Republik Rakyat Cina. Pertemuan di Dumbarton Oaks ini membahas tentang rencana pendirian sebuah organisasi global yang disebut United Nation Organization (UNO) atau PBB.
Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
Pada awal Agustus 1944 diadakan lagi sebuah konferensi di sebuah gedung bernama Dumbarton Oaks di kota Washington, Amerika serikat. Konferensi tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya, dan Republik Rakyat Cina. Pertemuan di Dumbarton Oaks ini membahas tentang rencana pendirian sebuah organisasi global yang disebut United Nation Organization (UNO) atau PBB.
Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung Canterbury (1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama
kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II.
Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain sebagai Presiden
Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari Organisasi Yahudi
Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow berkedok gerakan sosial
dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat dua catatan
mengenai aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan
Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911.
Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C. Amerika Serikat.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-wakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum, termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C. Amerika Serikat.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-wakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum, termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 09 Januari 1951.
Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert Strange McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank 1968-1981).
·
Logo/Lambang PBB (Prserikatan
Bangsa-Bangsa)
Lambang PBB
yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom. Tak
hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga
berupa tebaran ranting dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan?
Simbol nomor 33 adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia
Freemasonry produk Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan ” semak
yang membakar” yang Moses (Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan
merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai
bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan Tempat Beribadah.
·
Pelanggaran – Pelanggaran yang
terjadi saat berdirinya PBB
Ada banyak
bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah dari
konsep organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya
untuk melindungi gerakan zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika
Serikat yang merupakan teman mesranya negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran
tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.
Pencetus PBB adalah Franklin D.
Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat.
2.
konseptor Piagam PBB adalah
Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara
khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3.
3.Lambang PBB berupa gambar bola
dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom adalah melambangkan 33
tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi.
4.
Slogan yang selalu diungkapkan oleh
Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan
(versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
5.
Adanya lembaga keuangan di bawah PBB
seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata menerapkan sistem ribawi yang
mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-negara maju dengan
program “pinjaman lunak” jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus
persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa.
Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang
Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut faham Freemasonry. Mereka menumpuk
uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para penziarah yang
mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan
modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang
masa kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan
Informasi.
6.
Adanya “dominasi kekuatan” oleh lima
Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto adalah
bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara
“hukum” lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai
“penonton” yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas
bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan
campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan
senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga
skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir,
Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal
ini ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis
tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk
kepentingan Zionis internasional adalah, keberhasilannya meletakkan batu
pertama bagi berdirinya negara Israel di tanah Palestina. Setelah itu baru
lahir PBB melanjutkan peran yang pernah dimainkan LBB sebelumnya.
Tidak
diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana
pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah
menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari keseluruhan pegawai PBB adalah
Yahudi yang mayoritas memegang posisi penting dan strategis. Sementara jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi
tidak lebih dari 5 %.
Dengan
demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk
merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara
Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang dikeluarkan PBB, lembaga dunia
ini hanya bisa berpangku tangan tidak pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda
halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB adalah negara Islam, maka tidak
pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan dikerahkan untuk menghancurkannya.
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal
mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah meletusnya
Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada
tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam
rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama
dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.
2.2. Asas dan Tujuan PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai berikut.
1.
Sovereign equity, yaitu
prinsp persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.
2.
Good faith
(itikad baik), yaitu semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas
kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. Hal ini
berkaitan dengan prinsip pacta sun servanda yaitu suatu peranjian harus ditaati
oleh pihak yang berjanji.
3.
Peaceful
Means, yaitu semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan
internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, kemanan dan
keadilan.
4.
Non-use of
force, yaitu dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi
penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai berikut.
1.
Memelihara perdamaian dan keamanan
dunia.
2.
Mengembangkan hubungan persahabatan
antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib
sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3.
Mengembangkan kerjasama
internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan
kemanusiaan.
4.
Menyelesaikan perselisihan dengan
cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5.
Memajukan dan menghargai hak asasi
manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna,
kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6.
Menjadikan pusat kegiatan
bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan
PBB.
2.3.Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.
Anggota asli (orginal members) yang
terdiri dari 50 negara yang menandatangani Piagam San Fransisco 26 Juni 1945.
Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga menjadi 51 negara.
2.
Anggota tambahan, yakni
negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar syarat-syarat disetujui
Majelis Umum PBB.
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
1.
Negara merdeka.
2.
Negara yang cinta damai.
3.
Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam Piagam PBB.
4.
Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan
disahkan oleh Majelis Umum PBB.
2.4.Susunan Keanggotaan dan Tugas
Badan-Badan PBB
a. Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang dipilih oleh
Majelis Umum atas usul DK PBB untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih
kembali.
Tugas utama Sekretaris Jenderal
sebagai berikut.
- Melaksanakan
tugas-tugas administrasi PBB.
- Menyusun
laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus disampaikan kepada MU.
- Menyiapkan,
mengumumkan dan melaksanakan segala keperluan badan-badan PBB.
- Mengajukan
kepada DK PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat membahayakan
perdamaian internasional.
Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Lie dari Norwegia (1 Februari
1946 – 10 April 1953). Selanjutnya jabatan sekretaris Jenderal PBB ini secara
berturut-turut sebagai berikut.
·
Dag Hamarskjold (Swedia), 1953 –
1961
·
U Thant (Myanmar), 1961 – 1971
·
Kurt Wadheim (Austria), 1971 – 1981
·
Javier Perez de Cuellar (Peru), 1981
– 1991
·
Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1991
– 1996
·
Kofi Annan (Ghana), 1997 – 2006
·
Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 2007-
….
b. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
1) keanggotaan
Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru
oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan 3 tahun. Fungsi dewan ini adalah
bertanggug jawab atas kegiatan social PBB. Bersidang setiap tahun selama satu
bulan. Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang berkaitan dengan
pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia. Badan ini
mengkoordinir badan-badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi
kesehatan Dunia, ILO (International Labour Organization) organisasi Perburuhan
Internasional, FAO (Food and Agriculture Organization) organiasai Pangan dan
Pertanian, UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural
Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. UNICEF
(United Nations Shildren’s Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana kesejahteraan ibu dan anak di
seluruh Negara di dunia.
2) tugas
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan
membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk
memberikan koherensi kebijakan dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari
badan anak PBB dan dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
c. Mahkamah Internasional (International Court of
Justice)
1) Keanggotaan
Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan Peradilan utama dari PBB.
Mahkamah Internasional terdiri atas 15 hakim dari 15 negara. Anggota ini
bertugas selama 9 tahun. Mahkamah Internasional ini berkedudukan di Den Haag Belanda,
adalah badan peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun
1945 oleh Piagam PBB, Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus
ke Mahkamah Tetap Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip
dengan pendahulunya, adalah dokumen utama yang merupakan konstitusional dan
mengatur Pengadilan.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan Academi. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan negara ilegal dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam hal personel dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan Academi. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan negara ilegal dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam hal personel dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.
2) Tugas
Tugas Mahkamah Internasional sebagai
berikut.
1.
Mengadili perselisihan-perselisihan
atau persengketaan antarnegara-negara anggota PBB yang persoalannya diajukan
oleh negara yang berselisih.
2.
Memberikan pendapat kepada Majelis
Umum PBB tentang penyelesaian sengketa antarnegara-negara anggota PBB.
3.
Mendesak DK PBB untuk mengambil
tindakan terhadap pihak yang tidak menghiraukan keputusan Mahkamah
Internasional.
d.Majelis Umum (General Assembly)
1. Keanggotaan
Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum. Sidang Majelis umum
terdiri dari seluruh anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Majelis
Umum bersidang sekali setahun. Sidang luar biasa dilakukan apabila diminta oleh
Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota.
2. Tugas dan
Wewenang
Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
e. Dewan
Keamanan (Security Council)
1. Keanggotaan
Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan perdamaian
dan keamanan internasional. Anggaotanya 15 negara yang terbagi menjadi 5
anggota tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10 negara
anggota tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan 2 tahun.
Dewan ini memiliki hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak keputusan
Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui keputusan yang
bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan
tersebut.
2. Tugas
Tugas dan
wewenang DK sebagai berikut.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
2.5. Lembaga
Khusus
Ada banyak organisasi dan
badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa
lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang
melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan. Contohnya termasuk program
vaksinasi massal (melalui WHO),
menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karya WFP) dan
perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).
Piagam PBB menyatakan bahwa setiap
organ utama PBB dapat membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi tugasnya.
2.6. Tujuan
Lain
·
Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
Misi penjaga perdamaian PBB sampai
dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang berlangsung, sedangkan
biru muda menandakan misi yang lalu.
PBB, setelah disetujui oleh Dewan
Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini
berhenti atau berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan perjanjian
perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak melanjutkan
permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan perdamaian
secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga
disebut “Helm Biru”, yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB,
yang dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga
perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel
Perdamaian pada tahun 1988.
Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak
untuk mencegah konflik antara negara dan membuat perang pada masa depan tidak
mungkin, namun pecahnya Perang Dingin membuat
perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp
yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk
menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa lusin konflik
berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.
Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari
tiga upaya perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa
orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus
PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai. Juga pada
tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang,
genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun
tidak langsung, bahwa aktivisme internasional-kebanyakan dipelopori oleh
PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata sejak akhir
Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk menjaga
perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan termasuk Perang Korea
(1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di
1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam
banyak kasus, negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk
mencapai atau melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal
dari sifat PBB sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat oleh beberapa orang
sebagai hanya sebuah asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai
konsensus, bukan sebuah organisasi independen. Perselisihan dalam Dewan
Keamanan tentang aksi militer dan intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk
mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk menyediakan
bantuan kemanusiaan dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal
untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995 dan melindungi
pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan
kekuatan, kegagalan untuk memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan
dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida atau
memberikan bantuan di Darfur. pasukan
penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan anak, pelecehan
seksual atau menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian , dimulai pada
tahun 2003, di Kongo, Haiti, Liberia, Sudan, Burundi dan Pantai Gading. Pada tahun 2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB
Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya relativisme moral milik organisasi
dalam menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida dan terorisme yang
terjadi di antara kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold
juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988
untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah
PBB.
Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata.
Peraturan persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945
dan dilihat sebagai cara untuk membatasi penggunaan sumber daya manusia dan
ekonomi untuk menciptakan mereka. Namun, munculnya senjata nuklir yang datang
hanya beberapa minggu setelah penandatanganan piagam segera menghentikan konsep
keterbatasan senjata dan perlucutan senjata, menghasilkan resolusi pertama dari
pertemuan pertama Majelis Umum yang meminta proposal khusus untuk “penghapusan
senjata atom dari persenjataan nasional dan semua senjata besar lainnya yang
bisa digunakan sebagai pemusnah massal. Forum-forum utama untuk masalah
perlucutan senjata adalah Komite Pertama Majelis Umum, Komisi Perlucutan Senjata
PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan pertimbangan telah dilakukan
tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan
senjata luar angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat, perlucutan senjata nuklir dan
senjata konvensional, zona bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran
militer, dan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan internasional.
PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World
Security Forum), sebuah konferensi internasional besar tentang efek dari
bencana global dan bencana, yang terjadi di Uni Emirat
Arab, pada bulan
Oktober 2008.
Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan ketua eksekutif Paramount
Group, mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan dan peralatan yang lebih
banyak untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat dukungan yang sama dengan
pasukan PBB.
·
Hak asasi manusia dan bantuan
kemanusiaan
Penegakan hak asasi manusia
merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman dan genosida pada Perang Dunia
II menyebabkan
munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah
tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan kerangka
hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak
asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota untuk mempromosikan
“penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi manusia” dan
mengambil “tindakan bersama dan terpisah” untuk itu. Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis Umum
pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis
secara teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia.
PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan
melaksanakan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi
Manusia. Salah satu contoh adalah
dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan pemilu yang bebas
dan adil, meningkatkan struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan
pejabat hak asasi manusia, dan mengubah gerakan bersenjata menjadi partai
politik telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu
pemilihan berjalan di negara-negara dengan sedikit atau tanpa sejarah
demokrasi, termasuk baru-baru ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak
perempuan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi,
dan sosial negara mereka. PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan
kesadaran konsep hak asasi manusia melalui perjanjian dan perhatiannya terhadap
pelanggaran yang spesifik melalui Majelis Umum, resolusi Dewan Keamanan
resolusi, atau Mahkamah Internasional.
Dewan Hak
Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun
2006bertujuan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah
penerus Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang sering dikritik karena memberikan
jabatan tinggi kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin hak-hak asasi
warga negara mereka sendiri. Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan
secara wilayah, dengan masing-masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin
menjabat selama tiga kali berturut-turut. Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi
Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis Umum. Selain itu, dewan memiliki
aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak asasi manusia
universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia yang
dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus
peningkatan pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.
Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu
fokus untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang
disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini menguraikan hak-hak
individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan
dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat
selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan,
memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi dan tradisi.
Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat dan mendorong
partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang
dan masa depan mereka.
Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB
menyediakan makanan, air minum, tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaan
lainnya untuk orang-orang yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang,
atau yang terkena bencana lainnya. Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah
Program Pangan Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang di 73
negara), kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih
dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di lebih dari 24
negara.
·
Sosial dan pembangunan ekonomi
|
PBB terlibat dalam mendukung
pembangunan,
misalnya oleh perumusan Pembangunan Milenium. Badan Program
Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk
bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria
merupakan lembaga pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia,
terutama di negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia
utama layanan reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan
pembangunan mengkoordinasi usaha-usaha mereka lewat Grup Pembangunan PBB atau
UNDG.
PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi
terkait, terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana
Moneter Internasional (IMF), misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan
khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun
1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton
Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa
negara mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan,
harapan hidup, dan faktor lainnya.
Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh
negara anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada
Deklarasi Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.
2.7. Mandat
Dari waktu ke waktu, tubuh yang
berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang mengandung paragraf operasi yang
dimulai dengan “permintaan” kata-kata, “menyerukan”, atau “mendorong”, yang
Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk organisasi
sementara atau melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti dan
menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian
besar-besaran (biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).
Meskipun lembaga-lembaga khusus,
seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini, mereka tidak sama dengan
mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada secara independen dari
PBB dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa mengatakan bahwa
mandat asli hanya untuk menutupi proses pembentukan lembaga tersebut, dan oleh
karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah jangka waktu
yang terbatas dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.
Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005
adalah mandat (berlabel id 17171) untuk Sekretaris-Jenderal untuk “meninjau
semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari resolusi Majelis
Umum dan organ tubuh lainnya”. Untuk memfasilitasi review ini dan akhirnya
membawa koherensi kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah
registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan
masing-masing dan menciptakan gambaran keseluruhan.
2.8. Lainnya
Selama masa hidup PBB, lebih dari 80
koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis Umum mengadopsi Deklarasi tentang
Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat Kolonial pada tahun 1960
tanpa suara yang menantang tetapi semua kekuatan kolonial utama memilih
abstain. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun
1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung
negara-negara baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib
sendiri. Komite telah mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari
20.000 km ² dan menghapus mereka dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah
Sendiri, selain Sahara Barat, sebuah negara lebih besar dari Inggris yang baru
dilepaskan oleh Spanyol pada tahun 1975.
PBB menyatakan dan mengkoordinasi hari
peringatan internasional, periode waktu untuk
mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan
simbolisme PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun ini, dan
infrastruktur Sistem PBB, berbagai hari dan tahun-tahun telah menjadi
katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala
global. Sebagai contoh, Hari
Tuberkulosis Sedunia, Hari Bumi dan Tahun
Internasional Gurun dan Desertifikasi.
2.9.
Pendanaan
10 besar donatur di PBB, 2009
|
|
Negara anggota
|
|
22,00%
|
|
16,624%
|
|
8,577%
|
|
6,642%
|
|
6,301%
|
|
5,079%
|
|
2,977%
|
|
2,968%
|
|
2,667%
|
|
2,257%
|
|
Negara anggota
lainnya
|
23,908%
|
PBB dibiayai dari sumbangan yang
dinilai dan bersifat sukarela dari negara-negara anggotanya. Majelis Umum
menyetujui anggaran rutin dan menentukan sumbangan untuk setiap anggota. Hal
ini secara luas berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari
masing-masing negara, yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB)
mereka, dengan penyesuaian untuk utang luar negeri dan rendahnya pendapatan per
kapita.
Majelis telah membentuk prinsip
bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada salah satu anggota untuk
membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah tingkat “langit-langit”,
pengaturan jumlah maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran
rutin. Pada bulan Desember 2000, Majelis merevisi skala penilaian untuk
mencerminkan keadaan global saat ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon
anggaran rutin berkurang dari 25% menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota
yang telah memenuhi langit-langit. Selain tingkat langit-langit, jumlah minimum
yang dinilai untuk setiap negara anggota (atau tingkat ‘lantai’) ditetapkan
sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk negara-negara kurang
berkembang (LDC), tingkat langit-langit 0,01% diterapkan.
Anggaran operasional saat ini
diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua tahunan dari tahun 2008
sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 milyar dolar per tahun (lihat tabel
untuk kontributor utama).
Sebagian besar dari pengeluaran PBB
adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian dan keamanan. Anggaran pemeliharaan
perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar $ 7 miliar, dengan
sekitar 90.000 tentara dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia. Operasi
perdamaian PBB didanai oleh penilaian, menggunakan formula yang berasal dari
dana biasa, tetapi termasuk biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap
Dewan Keamanan, yang harus menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya
tambahan ini berfungsi untuk mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang
dikurangi dari negara-negara kurang berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar
penyedia kontribusi keuangan yang dinilai pada operasi penjaga perdamaian PBB
adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Cina,
Kanada, Spanyol, dan Republik Korea
UNICEF, WFP dan UNDP) didanai oleh
sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota lainnya. Sebagian besar
sumbangan ini adalah kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah dalam bentuk
komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang membutuhkan.
Karena anggaran mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini
menderita kekurangan dana selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program
Pangan Dunia melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana
tidak mencukupi. PPD telah menerima hampir seperempat dari total yang
dibutuhkan untuk tahun keuangan 09/10.
2.10.
Kebijakan Personil
PBB dan lembaga-lembaganya kebal
terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi, untuk menjaga ketidakberpihakan
PBB sehubungan dengan negara tuan rumah dan anggota.
Meskipun mereka relatif independen
dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB dan lembaga-lembaganya secara
sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota mengenai pernikahan
sesama jenis, sehingga keputusan tentang status karyawan dalam sebuah kemitraan
yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut. PBB dan
agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu
adalah warga negara dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama jenis.
Praktek ini tidak secara khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis
tetapi mencerminkan praktik umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya
manusia. Perlu dicatat juga bahwa beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas
pada mitra domestik staf mereka dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan
sesama jenis atau kemitraan domestik staf mereka.
2.11.
Reformasi
Sejak didirikan, ada banyak seruan
untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun hampir tidak ada yang
setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB untuk memainkan peran
yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara yang lain
ingin perannya dikurangi untuk pekerjaan kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan
sudah penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain untuk pemilihan
Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis
Parlementer PBB.
PBB juga telah dituduh atas
pembuangan sumber daya dan birokrasi yang tidak efisien. Selama tahun 1990-an,
Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan inefisiensi, dan hanya
mulai pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif reformasi.
Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis
Umum sebagai pengawas efisiensi.
Sebuah program reformasi resmi
dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi tersebut termasuk mengubah
keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini mencerminkan hubungan kekuasaan
pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan, akuntabel dan efisien, membuat
PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta Perdagangan Senjata.
Pada bulan September 2005, PBB
mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh sebagian besar kepala negara anggota,
menyebut pertemuan iu sebagai “kesempatan sekali dalam segenerasi untuk
mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi
manusia dan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kofi Annan telah mengusulkan bahwa
peserta pertemuan menyetujui ” perundingan besar-besaran (grand bargain)”
global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi tentang perdamaian,
keamanan, hak asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya lebih siap
dalam menghadapi masalah-masalah di abad ke-21.
Dokumen Hasil KTT Dunia
menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk: pembuatan sebuah
Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari
konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah penghukuman
yang jelas dan tidak ambigu tentang terorisme “dalam segala bentuk dan
manifestasi”; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya ke Kantor
Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian,
karena misinya sudah terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara
, dengan bantuan dari masyarakat internasional, memiliki “tanggung jawab untuk
melindungi” populasi dari genosida, kejahatan
perang, pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman
bahwa masyarakat internasional siap untuk bertindak “kolektif” dan “dengan
tepat waktu dan tegas” untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu
negara “secara nyata gagal” dalam memenuhi tanggung jawabnya.
Kantor Layanan Pengawasan Internal
sedang direstrukturisasi untuk memperjelas ruang lingkup dan mandatnya, dan
akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk meningkatkan
kemampuan pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen Komite
Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima menciptakan
sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini.
Sebuah kantor etika didirikan pada
tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengungkapan keuangan baru
dan kebijakan perlindungan whistleblower. Bekerja sama dengan OIOS,
kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk menghindari
penipuan dan korupsi. Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua mandat PBB
yang berusia lebih dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan
program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan.
Tidak semua negara anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000
mandat yang harus ditinjau ulang.
Sengketa ini berpusat pada apakah
mandat yang telah diperbaharui harus diperiksa Memang, hambatan yang
diidentifikasi – pada khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi sumber
daya mandat masing-masing – merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis Umum
untuk menghentikan peninjauan mandat pada bulan September 2008.
Sementara itu, Majelis Umum
meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar terkait dengan
reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan internasional,
‘Ditayangkan sebagai Satu’ pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi
kegiatan program PBB dan organisasi gender yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2
isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada September 2010 menyetujui pembentukan “UN
Women” atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru untuk
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan
mempersatukan sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak
yang lebih besar. Kepala pertama Wanita PBB adalah Michelle
Bachelet, mantan Presiden Chile.
2.12.
Efektifitas
Beberapa telah mempertanyakan apakah
PBB masih relevan di abad ke-2. Sementara mandat pertama dan kedua Piagam PBB
membutuhkan PBB:. “Untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional ….
(Dan jika perlu untuk menegakkan perdamaian dengan) mengambil tindakan
pencegahan atau penegakan hukum. “, karena struktur restriktif administrasi,
anggota tetap Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB dari sepenuhnya
melaksanakan dua mandat pertama. Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau
minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Piagam PBB
hanya memungkinkan untuk “mengamati”, laporan, dan membuat rekomendasi mengenai
konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan tentang otorisasi
aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk
mencegah pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan
keterbatasan pada kemampuan PBB untuk menanggapi situasi konflik, berbagai
studi masih telah menemukan PBB telah memiliki banyak keberhasilan penting
dalam 65 tahun keberadaannya.
Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan
yang berharga dan mengambil banyak waktu, tenaga dan inisiatif sebagai
negosiator utama antara Nikita
Khrushchev dan John F.
Kennedy selama Krisis Rudal
Kuba, sehingga memberikan hubungan penting dalam pencegahan
suatu perang nuklir pada waktu itu. Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND
Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga upaya perdamaian. Studi
ini juga membandingkan upaya PBB untuk pembangunan bangsa dengan orang-orang
dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai,
bertentangan dengan empat dari delapan kasus AS damai Juga pada tahun 2005,
Human Security Report mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan
pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional
– kebanyakan dipelopori oleh PBB – telah menjadi penyebab utama penurunan
konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dengan demikian kita telah
mengetahui berbagai aspek mengenai Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Merupakan
organisasi internasional yang terbesar dari segi jumlah anggotanya. Dan
memiliki fungsi yang sangat strategis dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses
pendirinyannya memiliki jalan panjang dan keberadaan PBB di tengah gelojak
dunia sangat membantu untuk menyelesaiakan berbagi masalah di dunia ini seperti
politik, sosial, budaya, dan sebagainya.
Juga fungsi serta tugas dari
organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di seluruh dunia seperti
ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga proses
perdamaian di berbagai belahan dunia lainnya.
Tapi disisi lain kita terdapat fakta yang mencegangkan
yaitu pengaruh zionisme di PBB. Mulai dari lambang, keanggotaan,dan pengambilan
keputusan oleh PBB yang sangat menguntungkan negara maju dan membebani
negara negara berkembang seperti pinjaman IMF dan sebagainya.
Kuatnya pengaruh zionis di PBB dapat
kita liat pada saat agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang
mempora-porandakan daerah itu. Dengan apa yang telah di lakukan oleh negara
yahudi tersebut PBB tidak memberi sanksi yang tegas terhadap Israel yang
jelas-jelas merusak perdamaian dunia.
Dan disisi lain ketika negara Iran
yang melakukan Pengayaan energi nuklir di negaranya, di tentang oleh dunia
barat dan atas desakan tersebut PBB memberikan sanksi terhadap Iran.
Padahal program energi nuklir tersebut belum terbukti sebagai persenjataan
pembunuh masal. Melainkan untuk energi pembangkit listrik dan sebagainya.
Sebaliknya Amerika serikat yang memiliki persenjataan rahasia tersebut tidak
mendapat sanksi apa-apa dari PBB.
Itulah PBB, kehadirannya sangat
dibutuhkan oleh semua negara di dunia ini tapi disisi lain ketidak netralan PBB
dalam mengambil setiap tindakan yang menyangkut tentang permasalahan dunia ini
juga menjadi momok yang merugikan bagi sebagian negara.
DAFTAR
PUSTAKA
diaasz.wordpress.com
gudangmakalah.blogdetik.com
Bambang Suteng,
dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
http://www.voaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar