Memahami Gambar Kerja
Gambar kerja adalah bahasa teknik dalam bentuk lambang-lambang yang dipergunakan
untuk memberikan informasi mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat
suatu benda.
Gambar yang dipergunakan sebagai
informasi tersebut, dalam bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standard
an ketentuan yang ada, seperti standar ISO.
Pada umumnya gambar kerja yang
ditunjukkan pada lembar pengerjaan (Job
Sheet) dapat berupa gambar perspektif
atau gambar proyeksi. Gambar perspektif merupakan gambar
yang menunjukkan suatu benda dengan 3 (tiga) dimensi, sedangkan gambar proyeksi
merupakan gambar yang menunjukkan satu sisi pandang benda yang akan dikerjakan,
gambar proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat menunjukkan
ukuran-ukuran dari setiap bagian benda.
Beberapa hal dasar dalam gambar kerja
yang harus dipahami antara lain:
a)
Garis-garis gambar
b) Gambar
perspektif dan proyeksi
c)
Pemberian ukuran pada gambar
(1)
Penunjukan
bagian benda
(2)
Penunjukan
ukuran besaran
Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar,
tinggi secara keseluruhan.
(3)
Tanda anak
panah
(4)
Penunjukan
ukuran radius
Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda,
mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.
(5)
Penunjukan
ukuran ulir
Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode
ukuran M untuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth
(6)
Penunjukan
ukuran sejajar
Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain
selalu diukur dari bidang patokan.
(7)
Penunjukan
ukuran gabungan
(8)
Penunjukan
ukuran berstep
(9)
Penunjukan
ukuran sistim koordinat
(10) Champer
Untuk champer yang ukurannya melebihi 1 x 450
pada umumnya dicantumkan pada gambar
kerja benda.
(11) Penunjukan ketirusan
Bidang tirus ditunjukkan dengan lambing
.
(12) Penunjukan pendakian
Bidang mendaki ditunjukkan dengan
lambang
d) Toleransi
Dalam penegerjaan pengepasan, bagian-bagian benda yang
satu dengan yang lainnya harus dapat dipasang-pasang menjadi suatu susunan
benda jadi yang lengkap. Ukuran masing-masing benda tersebut mempunyai ukuran
toleransi, yakni batas ukuran yang menyimpang dari ukuran yang dipersyaratkan.
Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini
adalah:
Ukuran Nominal
(N) : adalah ukuran yang tertulis pada gambar yang
dibaca tanpa toleransi
Toleransi (T) adalah batasan penyimpangan ukuran dari ukuran nominal, penyimpangan
tersebut dapat membesar atau mengecil dari ukuran nominal
Penyimpangan
Mengecil (L) adalah batasan ukuran terkecil yang
diperbolehkan dari ukuran nominal
Penyimpangan
Membesar (U) adalah batasan ukuran terbesar yang
diperbolehkan dari ukuran nominal
Garis Penunjukan
Dasar adalah semua standar suaian menggunakan dasar
pada garis batas dasar yaitu nol yang dinyatakan dengan ukuran nominal ± 0,000
Ukuran
Sesungguhnya adalah ukuran yang diperoleh dari
hasil pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan.
Angka
60 ± 0,05 menunjukkan bahwa ukuran
nominalnya adalah 60, ukuran penyimpangan terbesar yang di ijinkan adalah 60,05
dan ukuran penyimpangan terkecil 59,95.
e)
Tanda Pengerjaan
Simbol-simbol tanpa perintah tambahan :
|
Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan
|
|
Permukaannya harus dikerjakan, symbol pokok di tambah garis datar
|
|
Permukaan nya tidak boleh
dikerjakan sedikitpun
|
Simbol-simbol tanpa perintah tambahan :
|
Harga kekasaran yang harus di capai setelah dikerjakan adalah N6
|
||
|
Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum mendapat pengerjaan
lebih lanjut adalah N6
|
||
|
Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa dikerjakan sedikitpun
|
Simbol-simbol dengan tambahan perintah pengerjaan:
|
Perintah Harus dikerjakan dengan cara gerinda
|
|
Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3 untuk pengerjaan
berikutnya
|
|
Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan dengan mesin X, M, C,
R, ^
|
Penempatan perintah kekasaran dan symbol pada tanda pengerjaan:
|
a = harga kekasaran
b = cara/proses pengerjaan
c = ukuran yang diperbolehkan
d = arah alur/serat bekas pengerjaan
|
0 komentar:
Posting Komentar